[PUISI] Ikhlas Yang Didamba

Tersuruk-suruk dalam kesesatan arah
Mendamba petunjuk-Mu, mengambil alih
Ingar bingar di belakang
Masih terbayang hingga sekarang
Mendiami raga yang kian lelah
Selalu berujung pada resah
Ego terus bersarang dalam diri
Menantang kerelaan yang seharusnya terjadi
Gumpalan kecewa mengganjal di dada
Tak seharusnya selalu menahan rasa
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.