[PUISI] Jika Biasanya Aku yang Mengalah

Entah petang keberapa saat aku akhirnya mengeluh
Tentang kamu yang begitu sampai hatinya
Membuatku selalu menunggu dalam pilu
Membuatku seolah yang begitu sangat mencinta
Sehingga tak rela untuk kamu tinggal di lembah sendu
Setidaknya memang itu hal yang perlu kuterima
Dan akui saat tertipu dari dulu
Iya, mengalah adalah bagian tertulis dari pertahanan ini
Saat aku harus selalu bilang maaf padahal kamu yang selalu keliru
Setidaknya itu yang bisa kulakukan untuk mempertahankan hubungan ini
Takku sangka, akhirnya aku kalah di tahun ketujuh
Yang biasanya mengalah tak jadi masalah
Kini hatiku berteriak untuk meminta rasa amarah
Karena kamu pun tak pernah berterima kasih
Saat aku yang selalu jadi inisiator untuk kencan di tanggal merah
Saat aku yang selalu berpikir bagaimana supaya kamu tidak marah
Saat aku yang ketakutan saat kamu kehilangan gairah
Tapi kini aku rasa cukup untuk semuanya
Nyatanya sosokku ini tak bisa membuatmu bersyukur atas kebaikan-Nya
Rupanya, aku masih kurang dalam segalanya sehingga kamu pun tak lagi ingin mempertahankannya
Jalan keluar, kini aku tahu ke mana arahnya
Sejenak aku berbalik bukan untuk minta kamu mencegahnya
Namun, sebagai pengingat bahwa aku pernah sebegitunya berjuang untuk dirinya yang telah enyah