[PUISI] Kala Langit Malam Tampak Malu-Malu

Tiada lagi lazuardi dan awan putih
ketika petang sudah selesai
saatnya kita menyambut
rembulan di singgasana baru
tampak tersipu dan memerah
aku ingin merebah
sembari melantunkan balada
tentang cinta
lalu memeluk gemintang
satu per satu
hingga binasa.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.