Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kalender yang Tak Memuat Pulang

Kalender
Kalender (pexels.com/Matheus Bertelli)

Ada waktu yang tak ditandai di kalender
Hari di mana kita lupa tertawa jujur
Hari di mana air mata dianggap lemah
Hari di mana “tidak apa-apa” menjadi bahasa tubuh

Aku mencatat tanggal-tanggal kesepian
Dengan tinta yang tak bisa dihapus hujan
Dewasa memaksa kita menjadi peti
Yang hanya membuka jika dunia memberi

Tapi bukankah kita dulu percaya
Bahwa rumah adalah tempat untuk pulang apa adanya?
Kini aku hanya tamu di kamar sendiri
Berkenalan lagi dengan bayangan yang pernah pergi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Kalender yang Tak Memuat Pulang

27 Sep 2025, 06:02 WIBFiction
ilustrasi orang bersedih

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction