[PUISI] Kapal yang Pergi Berlayar

Dentum-dentum waktu
Menalu gradasi napas dalam lantunan lagu
Pun adrenalin meneror sukma hingga beku
Aku
Merangsek maju
Ah, trofi kosong tua
Toh mengapa mati hanya untuk sandang juara?
Peluru saja sudah tembus jantung muda
Merongrong udara
Rapal mereka layarkan saka
Kibar tinggi darah dipadu tulang
Rasuk mereka ukirkan nama
Destinasi tunggal asal menang
Oh, geming pertiwi yang menjelma dalam bilah-bilah hening
Dengarkanlah,
Malam ini ada kapal yang pergi berlayar ke pelabuhan saing
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.