Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kapal yang Pergi Berlayar

pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi
pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi

Dentum-dentum waktu
Menalu gradasi napas dalam lantunan lagu
Pun adrenalin meneror sukma hingga beku
Aku
Merangsek maju

Ah, trofi kosong tua
Toh mengapa mati hanya untuk sandang juara?
Peluru saja sudah tembus jantung muda
Merongrong udara

Rapal mereka layarkan saka
Kibar tinggi darah dipadu tulang
Rasuk mereka ukirkan nama
Destinasi tunggal asal menang

Oh, geming pertiwi yang menjelma dalam bilah-bilah hening
Dengarkanlah,
Malam ini ada kapal yang pergi berlayar ke pelabuhan saing

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Matahari Berbisik sebelum Terbenam

22 Sep 2025, 15:47 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction
ilustrasi tangan

[PUISI] Aku Cinta Kamu

20 Sep 2025, 09:47 WIBFiction
ilustrasi minum kopi

[PUISI] Hangatnya Dingin

20 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi cinta beda agama

[PUISI] Di Antara Dua Doa

19 Sep 2025, 16:57 WIBFiction
ilustrasi patung malaikat

[PUISI] Himne Malaikat

18 Sep 2025, 20:48 WIBFiction