Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Kembali Tak Terdengar

ilustrasi kota sepi (pexels.com/Kaique Rocha)
Di mana teriakan-teriakan itu?
Ke manakah pergi tangis yang meraung?
Di mana riuh suara yang semarak
Memenuhi setiap inci jalanan
Senyap memilih kembali merayap
Apakah suara-suara itu sudah tenggelam?
Tangisan meraung yang tergulung
Suara asa yang tersiksa
Mengapa kembali tak terdengar?
Apakah semarak itu sudah buyar?
Ruang kosong dengan saksi bisu
Menyaksikan tanpa pembelaan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us