Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Lebih Lucu dari Dagelan

ilustrasi televisi (pexels.com/Huỳnh Đạt)

Pada siaran televisi tak bakal kau saksikan 
Fasisme merajalela di kota-kota besar 
Satu per satu rakyat dihabisi 
Hingga nyawa dianggap sabung ayam 
Bersisa senyap dari tontonan 

Kudengar dari mulut seorang kawan 
Toh hari-hari mencari nafkah sendiri-sendiri 
Tak jauh beda dengan tahun-tahun belakang
Buat apa meributkan pemerintah 
Yang tak pernah muncul keberpihakan?

Dan di lingkunganku orang-orang tua 
Salahkan demonstran berpeluh darah 
Oleh sebab hidup yang memang sudah susah 
Buat apa memberontak atas kehadiran hantu lama
Yang dari dulu juga tak pernah sungguh musnah?

Ada juga media sosial kutengok kembali 
Pendengung yang masih bebal dan bangga 
Makin diladeni makin kesenangan dia 
Sengaja agar perlawanan terpecah
Sengaja agar transferan bertambah 

Belum lagi para tikus yang berbalik arah
Pernah mengobral janji sampai mulut basah 
Pernah mengumbar khayal tengik paling juita
Kini bungkam dan menghamba pada siapa 
Selangkangan oligarki seenak itu rupanya? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us