Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Kidung-kidung Kesedihan

ilustrasi pohon di malam hari (pixabay.com/Larisa-K)
ilustrasi pohon di malam hari (pixabay.com/Larisa-K)

Aku melihat seorang lelaki senja bertaruh nyawa melawan penyakit yang diderita

Kedua tangan dan kakinya membengkak, matanya berwarna sepia melukiskan harapan sekaligus kesedihan

Tubuhnya kurus, wajahnya pucat dan bibirnya selalu bergetar menahan rasa sakit yang mendera

Saban pagi ia duduk di kursi yang menopang tubuhnya, berjemur oleh sinar hangat mentari

Menikmati hari-hari yang penuh uji

 

Tuhan menghadirkan kesedihan sekaligus kebahagiaan

Tuhan menghadirkan kehidupan sekaligus kematian

Tuhan menghadirkan rahmat sekaligus cobaan

Kuntum-kuntum bunga yang mekar

Suatu saat akan layu dan memudar

 

Aku juga melihat kegelapan di mata mereka

Musim dingin membawa gigir angin

Menemani kesunyian hening malam

Mencipta kidung-kidung kesedihan dan perpisahan

 

Kehidupan seperti daun-daun yang berguguran

Tertiup angin, terinjak oleh lalu lalang orang

Meremas kesepian di langit-langit keramaian

Lamongan, 22 Oktober 2021

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us