Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kita

ilustrasi seseorang berjalan sendirian (unsplash.com/Vidar Nordli-Mathisen)

Saat dunia dipeluk gulita dan kau ratusan kilo jaraknya
Kilasan dirimu datang lebih cepat dari cahaya, mencuri kantuk yang selalu kudamba

Dan kucurahkan segala rasaku, meski yang kau lihat hanya tatap sendu
Tanpa kata dan tanpa cipta, seakan ada sekat di antara kita

Betapa berat dunia itu, sedang aku hanya diam terpaku
Hingga waktu terus berlalu

Terlalu banyak burung berkicau di sekelilingku
Entah mana satu yang kan membuat kita bertemu

Meniti jalan samar aku rasakan kakiku berpijak
Menuju akhir yang abstrak

Dan lalu larang orang yang bagai angin lalu
Mereka semua seakan semu
Sembari diriku pun memudar tanpa nama apalagi bertukar kata

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us