[PUISI] Kita

Saat dunia dipeluk gulita dan kau ratusan kilo jaraknya
Kilasan dirimu datang lebih cepat dari cahaya, mencuri kantuk yang selalu kudamba
Dan kucurahkan segala rasaku, meski yang kau lihat hanya tatap sendu
Tanpa kata dan tanpa cipta, seakan ada sekat di antara kita
Betapa berat dunia itu, sedang aku hanya diam terpaku
Hingga waktu terus berlalu
Terlalu banyak burung berkicau di sekelilingku
Entah mana satu yang kan membuat kita bertemu
Meniti jalan samar aku rasakan kakiku berpijak
Menuju akhir yang abstrak
Dan lalu larang orang yang bagai angin lalu
Mereka semua seakan semu
Sembari diriku pun memudar tanpa nama apalagi bertukar kata
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.