Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kita dan Pijakan Rapuh Kehidupan

Ilustrasi puisi Kita dan Pijakan Rapuh Kehidupan (Pexels/ Luis  Ruiz)
Ilustrasi puisi Kita dan Pijakan Rapuh Kehidupan (Pexels/ Luis Ruiz)

Waktu itu kulihat kamu, seorang cilik yang berlari-lari di bawah panas lapang
Warna merah merona di pipimu mengatakan suka cita
Tak lama gundah menjarah, tepat menyasar ukiran indah di wajah
Matahari terik berganti mendung dan hujan secepat kilat
Kerut keningku ingin bertanya apa yang terjadi kawan
Mencoba menarik benang merah di atasnya

Ternyata kita lemah
Menjerit setelah berjumpa dengan dunia
Tersayat dengan kaca yang pecah
Menggila karena tertikam pelukan
Mengeluh di bawah peluh 

Ternyata kita tanah
Merana bersama bayangan
Membiru karena hamparan kabut hitam
Tersesat dan terjerembab
Terpaku dan terdiam
Namun tetap bertumbuh dan mengaduh

Semua ini tak apa
Selama menapak di atas tanah dan berupaya atas asa
Selama pecah tidak dianggap kalah
Kita manusia yang percaya
Masih merasa, masih manusia

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Rindu Tak Bertepi

20 Nov 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi dua orang

[PUISI] Mengutuk Janji

19 Nov 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi senja (pexels.com/FABIAN Fernandez Andia)

[PUISI] Paripurna

18 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi wanita memandang keluar jendela

[PUISI] Sekat Tanpa Pintu

18 Nov 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi puzzle

[PUISI] Kepingan Puzzle

18 Nov 2025, 08:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan

[PUISI] Mengira-ngira

18 Nov 2025, 05:04 WIBFiction