[PUISI] Kita Memang Sukar

Aku melihatmu di seberang jurang
Kau melihatku dari seberang jurang
Kita saling mengulurkan tangan
Kita memang sukar
Kau menawarkan bidang dadamu
Aku hendak melangkah ke dalam pelukanmu
Tetapi dasar jurang memanggil-manggil namaku
Ah, kita memang sukar
Aku meniupkan belai pada angin
Mengirimkan kecup pada angan
Agar tiba di dahimu, sambil merasakanmu dari jauh
Kita memang sukar
Lalu kita tiba di ambang tanya
Pergi atau melanjutkannya?
Melanjutkan saling pandang di antara dua tebing yang terpisah
Atau berjumpa menjadi lebur tetapi bersama-sama?
Aku pikir kita goyah dan akan berbalik badan saling meninggalkan
Ternyata kita bodoh, kaki-kaki kita melangkah hingga tandas
Meringsek jatuh di dasar jurang
Akhirnya, kita berjumpa dalam hancur lebur kita
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.