Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kita Memang Sukar

Unsplash/@jacobaustinrank

Aku melihatmu di seberang jurang
Kau melihatku dari seberang jurang
Kita saling mengulurkan tangan
Kita memang sukar

Kau menawarkan bidang dadamu
Aku hendak melangkah ke dalam pelukanmu
Tetapi dasar jurang memanggil-manggil namaku
Ah, kita memang sukar

Aku meniupkan belai pada angin
Mengirimkan kecup pada angan
Agar tiba di dahimu, sambil merasakanmu dari jauh
Kita memang sukar

Lalu kita tiba di ambang tanya
Pergi atau melanjutkannya?
Melanjutkan saling pandang di antara dua tebing yang terpisah
Atau berjumpa menjadi lebur tetapi bersama-sama?

Aku pikir kita goyah dan akan berbalik badan saling meninggalkan
Ternyata kita bodoh, kaki-kaki kita melangkah hingga tandas
Meringsek jatuh di dasar jurang
Akhirnya, kita berjumpa dalam hancur lebur kita

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah Ridwan
EditorFatimah Ridwan
Follow Us