Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kupilih Ketuk Palu

pixabay.com/Free-Photos

Ronamu pias dalam sejarahku
Menusuk di setiap jengkal,
hingga sang ruang pun tak dapat meluas

Dalam tikaman sesal tak bertulang
Kau kembali dengan seonggok rindu,
yang padahal kau sendiri menghilang

Enyah dari peraduan
Antara langit dan kolong awan

Secarik kertas kurasa dapat mewakili,
Tapak tilas yang membekas
Biarlah membias...

Langkah harus tetap kuayun,
Mendobrak bumi yang sempat menertawaiku...
Sebab telah memercayaimu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us