Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Lamunan Delusi

Unsplash/Walter Walraven

Hari ini seperti biasa, seperti kemarin.
aku sendiri hitam putih. tidak nyata.
tidak ada napas. tidak ada suara.
hanya sepi yang pernah terjadi.

Aku penulis yang berdarah
seperti halaman terakhir yang kehabisan kata-kata.
kutumpahkan seisi maluku hingga kubenci diriku
sampai kau tahu jalan untuk pergi seorang diri.

Kau tidak akan tahu; ada aku tumpukan kertas kosong itu
setiap kata tertulis dari dasar hati yang terabaikan
tidak ada yang peduli, kau berpuisi.
menyeretku menjauh, tenggelamku sendiri, jatuhku lupa,
dan pecahku emosi.

hingga tak kutemukan diriku lagi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us