Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Lencana Peluh di Kening Perjuangan

ilustrasi lari berjuang (pexels.com/Ameruverse)

Di bawah langit yang membakar siang

Aku melangkah tanpa bayang

Di antara debu dan langkah yang berat

Kutulis mimpi dengan keringat

Angin mencemooh, Matahari menyengat

Namun aku tak memilih menyerah

Peluh mengalir di kening letih

Menjadi bukti aku takkan tergelincir

Setiap tetesnya adalah doa

Yang merintik di tanah perjuangan

Bukan sekadar lelah yang sia-sia

Tapi lencana waktu yang mengajarkan keteguhan

Dan saat senja menyulam langit

Aku menatap ke belakang, tersenyum lirih

Sebab kutahu, peluh yang jatuh tak sia-sia

Ia menjelma cahaya di ufuk asa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maftukhatul Azizah
EditorMaftukhatul Azizah
Follow Us