Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Malaikat yang Terbuang

Pexels/Japheth Mast

Bunda...
Balutan selimut biru itu tak mampu menghalau dinginnya duniaku
Aku merindu akan hangat dekapmu
Air mata kian menganak sungai

Diri ini berbisik pada dinding tuli
Bagaimana rupa jelitamu?

Ayah... 
Aku ingin melukis indahnya tawamu
Aku ingin berbagi kisah peliknya takdir
Ingin rasanya aku memaki pada ketidakadilan

Yang memperuncing jarak di antara kita
Kenapa Bunda pergi?
Kenapa Ayah tak perduli?
Terlalu tinggikah anganku mereguk kasih?

Impianku sederhana, Ayah, Bunda
Ingin memeluk raga tuamu
Ingin menangis akan hadirmu 
Ingin mencium harum surgamu

Ingin mengenal duka dan bahagia dalam rangkulanmu
Tapi kenapa?
Kau tinggalkan aku beratapkan langit
Kau tinggalkan aku pada sesak tak bertepi
Kau hibahkan aku pada malaikat tak bersayap lainnya
Kau lemparkan tanggung jawabmu pada mereka

Ayah, Bunda...

Aku ingin bersua
Aku ingin keluarga bahagia
Aku ingin kita bersama-sama

Dari aku malaikat kecilmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dede Ernia
EditorDede Ernia
Follow Us