[PUISI] Manusia Labil

Janji ingin mengubah diri telah terucap mantap
Komitmen pun telah tertulis rapi
Namun, aku labil dalam menyikapi diri
Selalu memakan nafsu sendiri
Yang tak mengenyangkan melainkan hanya mengganggu
Ayat-ayat pedoman berada di depan mata
Namun, jarang tersentuh dan terbuka
Batas penanda stagnan di halaman awal
Selalu saja begini
Manja dengan nafsu buta
Teruskan sana!
Sebal!
Jarang ingat Sang Kuasa
Melainkan selalu manja dengan nafsu belaka
Nafsu! Kau meracuni janjiku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.