[PUISI] Masa

Di kala usia senja belum menyapa
Nafsi perkasa dilanda jemawa
Bintik-bintik pongah terukir sempurna
Haus akuan palsu dunia nyata
Dunia maya tak luput jua
Saru, dianggap seru
Tak sadar semu yang buta tabu
Perihal nahi, tak peduli
Disuguhi duniawi, tak terkendali
Digdaya bertema fana bak dipuja-puja
Dipoles pula sedemikian rupa
Nafsu loba leluasa
Berangta bengis merajalela
Saat usia senja telah memapah
Batang tubuh kian melemah
Untaian doa diperbanyak serta
Ibadah pun dikokohkan paksa
Keonaran bobrok perlahan sirna
Hingga sejumput pun tak tersisa
Jiwa raga dihunjam masa
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.