Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Masa Lalu Menyapa

Unsplash.com/Shin Roran
Unsplash.com/Shin Roran

Ketika fajar berekspresi bersama jingganya

Di atas dipan empuk getar rindu mengguncang

Seorang istimewa yang ditelan gerhana

 

Dua belas purnama berlalu

Coklat hangat manisku pahit melulu

Sesekali sarapan masih penuh keluh

 

Sebuah perjamuan di siang terik

Karena kejut, tak diasumsi

Pesannya lebih menarik

 

Gurun rindu telah bernyali

Mengijinkanmu hadir secepat hembus angin

Sayang, amarahku tertinggal di bilik

 

Tawa bak petir menggema ruang perjamuan gempita

Otak tipis berdering memunculkan pesan

'iya sayang, sama teman yang mana?'

Ternama 'sweetheart' aku baca

Diam, 

Bunuh saja lancangku ini, cepat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
erwanto
Editorerwanto
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Karya yang Terletak pada Sepasang Mata

15 Nov 2025, 09:00 WIBFiction
ilustrasi putus

[PUISI] Putaran Rasa

15 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi berdoa

[PUISI] Patuh Pada Senyap

14 Nov 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi rindu

[PUISI] Sirkulasi Rindu

14 Nov 2025, 17:00 WIBFiction
Foto jendelan terkena tetesan hujan

[PUISI] Tutur Sore

14 Nov 2025, 08:10 WIBFiction
ilustrasi siluet pasangan kekasih

[PUISI] Datang dan Pergi

13 Nov 2025, 21:48 WIBFiction
ilustrasi jalanan kota (pexels.com/Chi Hou Ong)

[PUISI] Bising Metropolis

13 Nov 2025, 21:07 WIBFiction
Potret dermaga

[PUISI] Dermaga Rindu

13 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi media sosial

[PUISI] Notifikasi

13 Nov 2025, 15:00 WIBFiction
ilustrasi mendaki gunung

[PUISI] Naungan Merapi

13 Nov 2025, 08:15 WIBFiction