Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Melihat Lebih dari yang Terlihat

ilustrasi mata (pixabay.com/Skitterphoto)

Pikiranku membuat sebuah asumsi
Hatiku memberi nilai terpantas
Mataku meliriknya dari atas sampai bawah
Telingaku tidak ingin mendengarkan
Tanpa tertarik menutut penjelasan
Begitulah aku berasumsi

Prasangka pun muncul
Kecenderungan pribadi menguasaiku
Sudut pandangku adalah aturan dunia
Aku tidak mau mencari korelasi
Tidak ingin meneliti lewat opini
Begitulah aku berprasangka

Jadi, saat posisi berbalik
Perananku dulu menjadi penting
Kulempar semua informasi
Memaparkan banyak korelasi
Mencoba mengubah kecenderungan
Begitulah aku jatuh terperangkap

Sesudah bangkit dari kesalahpahaman
Dengan banyak orang yang percaya
Dan tidak sedikit orang tetap mencibir
Kebenaranku akhirnya terungkap
Sungguh sangat tidak sederhana
Begitulah aku tersadar akan kelakuanku dulu

Tapi, seberapa banyak orang yang seberuntung diriku?
Bisa menjelaskan kebenaran yang sesungguhnya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mega Leoni
EditorMega Leoni
Follow Us