Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Melihatmu dari Jauh

unsplash/Fineas Anton

saat kepedulian melahirkan tanya yang menyesakkan
akan kubungkam mulut dan jemari
kutenggelamkan keingintahuan
dan membiarkan ramai dalam dada saja

.

lenyapnya sunyi dan teduh
terbuyarkan oleh ribuan gelisah
hingga tenang menjauhi
berganti resah yang menguasai

.

lelap bukan lagi milikmu
dan aku benci itu
melihatmu tak mampu menaklukkan entah
hingga memaksa kantuk enyah

.

pada akhirnya 
aku hanya mampu melihatmu dari kejauhan
menatap punggung dan jejakmu saja
bersama doa kebaikan atasmu
semoga sunyi dan tenang kembali memelukmu


 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us