Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Memanggil Namamu dari Balik Jendela Luka

ilustrasi wanita bersedih (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi wanita bersedih (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Langit gelap menyelimuti hari
Angin berbisik, perlahan menyusupi
Rintik hujan jatuh tak terelak
Seperti ingatan yang kembali menyeruak

Dalam basah itu, kau hadir samar
Senyummu hadir, lembut tapi menusuk
Aku terpaku di balik jendela
Membaca dirimu lewat bayang air mata

Kau tak tahu, aku masih menunggu
Pada tiap tetes yang mengetuk waktu
Hujan membawaku ke lalu yang redup
ke pelukanmu yang kini mengendap senyap

Perlahan aku belajar melepas
Meski hatiku masih memanggil lemas
Rasa itu mulai retak diam-diam
Disapu hujan, ditelan malam

Dan ketika langit berhenti menangis
Aku sadar, ini cuma kisah manis
Yang tak lagi bisa kugenggam erat
Sebab kau pergi ... tak sempat berpaling sesaat

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us