[PUISI] Memoar yang Terluka

Jejak waktu tak pernah lelah
Menunjukkan arah pada rapuhnya langkah
Berhenti, ku sibak debu tua yang hinggap
Pada relung hati yang berserak
Ah, ini cerita lama
Mata menengadah ke cakrawala
Mulut membungkam kata mutiara
Menahan segala kerinduan sekaligus luka
Terasa jelas bekas kenangannya
Luka mendera dibawa kemana?
Ingin sekali mendekapnya
Sambil berkata, semoga kau tenang di sana
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.