Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Menanti yang Tak Jelas

ilustrasi cinta bertepuk sebelah tangan (IDN Times/Sukma Shakti)

Aku duduk di tepi waktu,

menganyam harap dari benang semu,

langit berganti warna,

tapi engkau tak juga tiba.

 

Langkahku sempat tegap,

tapi hari-hari mencabik sabar,

rindu berubah jadi kabut

menyesakkan dada yang lelah.

 

Katamu, tunggulah sebentar saja,

namun sebentar menjadi selamanya,

dan aku terjebak dalam jeda

yang tak pernah punya akhir cerita.

 

Menunggu, ternyata bukan sekadar diam

ia luka yang tumbuh perlahan,

menjadi beban di pundak harapan,

menjadi lelah dalam diam yang panjang.

 

Bila tak ada jawaban di ujung waktu,

biarlah aku pulang pada diriku,

karena menanti yang tak pasti,

adalah cara paling halus untuk menyakiti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us