[PUISI] Mendekap Keheningan

Aku mawar yang tadinya mekar
Ulahmu aku menjadi layu
Biar kata rasa kecewa telah pergi
Luka tetap pekat membanjiri
Aku awan yang tadinya terang
Oleh sikapmu aku menjadi kelabu
Perasaanku tidak dipangkas
Tapi perlahan habis terancam
Aku lelah mendekap keheningan
Sedang bayangmu menusuk tajam
Kamu di sini, tidak pernah hilang
Tapi jantungku selalu berdetak sendirian
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.