[PUISI] Menggugat Pagar

Haruskah kuterima kekalahan
Merasa cukup dengan syukur
Sedang diamku begitu gaduh
Namun teriakku tak kuasa menjangkaumu
Haruskah kuterima kekalahan
Atas nama apresiasi dan toleransi
Atas keterikatan sistem
Serta penerapan-penerapan hukum
Yang melepaskan kebijaksanaannya
Ia tak lagi ingat muasal ciptanya
Begitu congkak dengan kekakuannya
Dingin dalam lakuan
Dan sinis terhadap masukan
Karena takut hilang saktinya
Ia tak mau akui kelemahan
Sehingga mendebat berarti berontak
Mutlak dieksekusi
Atau setidaknya dipukul mundur
Sebuah pematian kepedulian
Siapa saja!
Katakan!
Haruskah kuterima kekalahan?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.