Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Mengutuk Janji

Ilustrasi dua orang
Ilustrasi dua orang (pexels.com/Kindel Media)

Aku berdiri di antara kata-kata
Yang dulu kita ikat dengan harap
Kini tercerai berai
Seperti daun kering yang lupa arah angin

Janji yang pernah kau ucapkan
Dengan mata bayangan pahit
Yang menunggu untuk kulupakan
Aku mengutuk janji itu

Bukan karena ia tak pernah tumbuh
Melainkan karena aku terlalu percaya
Bahwa ia akan hidup selamanya
Setiap suku katanya menusuk

Mengabarkan betapa waktu
Tak selalu memihak pada mereka yang mencintai tanpa ragu
Namun di sela kutuk yang lirih
Aku tahu hatiku masih belajar

Belajar merelakan apa yang gugur
Belajar memaafkan apa yang retak
Dan belajar pergi dari janji-janji
Yang hanya meninggalkan suara kosong

Pada akhirnya, kutuk ini
Bukan untukmu
Melainkan untuk diriku sendiri
Yang tak berhenti berharap
Walau tahu dunia tak menjamin
Setiap janji akan pulang

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mengutuk Janji

19 Nov 2025, 14:47 WIBFiction
ilustrasi senja (pexels.com/FABIAN Fernandez Andia)

[PUISI] Paripurna

18 Nov 2025, 20:07 WIBFiction
ilustrasi wanita memandang keluar jendela

[PUISI] Sekat Tanpa Pintu

18 Nov 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi puzzle

[PUISI] Kepingan Puzzle

18 Nov 2025, 08:15 WIBFiction
ilustrasi perempuan

[PUISI] Mengira-ngira

18 Nov 2025, 05:04 WIBFiction