[PUISI] Menjawil Hatimu

Pada setiap anasir gulita yang meruap di angkasa,
Ada rasa yang disembunyikan;
Diucapkan khidmat;
Lamat-lamat;
Namamu,
Dibuhulkan dalam doa-doa,
Bukan dengan panah Arjuna;
Apalagi Ekalaya,
Ia melesat;
Naik ke pangkuan-Nya,
Sebab doa-doa yang berundak ke atas;|
Tersusun keyakinan sebagaimana doa Ayub saat-saat mengiba
Doa-doa yang panjang itu,
Adalah pergaulan cinta pada degilnya waktu yang rahasia;
Doa-doa itu,
Sebagaimana daya bertahan Ayub merapalkan doa-doa;
Demi cinta-Nya;
Sebagaimana prasyarat meraih hatimu, Adinda
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.