[PUISI] Menunggu Bisik di Dermaga Tua

Aku menunggu bisik rindu
Di dermaga tua yang berdebu
Tempat waktu bersandar meninggalkan riuh
Tempat ombak menulis ulang luka
Di atas papan yang lapuk oleh penantian
Gelap datang bersama angin laut
Membawa wangi asin dan kabar yang tak sampai
Di kejauhan, takdir tergambar di permukaan air
Ombaknya menyingsingkan kenangan
Menyeretnya perlahan
Tenggelam ke dasar harapan yang sunyi
Aku masih menunggu bisik rindu
Hingga mentari menggulungkan waktu
Hingga malam menutup pintu langit
Dan meneteskan bintangnya satu per satu
Sepi menyisir ruang-ruang kosong
Menyapu sisa ingatan yang pudar
Mencari bayanganmu di antara riak yang redup
Dan di setiap debur yang datang
Aku berharap itu kau
Yang kembali berlabuh
Menuju arah bisik rindu
Yang dulu pernah hadir
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.