[PUISI] Menunggu Pesan Balasan

Aku ingin tidur sekarang
Menunggu balasmu hanya jadi rasa kantukku
Sudah lewat jam dua belas malam
Satu baris kalimat terkirimku masih kau abaikan
Mencoba terpejam sejenak
Tapi dering pesan sialan itu mengusik
Satu pemberitahuan pesan belum dibuka
Tenyata bukan darimu, melainkan hanya pesan berantai
Tertanda sudah centang dua
Tapi mengapa tak segera berubah biru warnanya?
Lima belas menit berlalu
Kau masih mendiamkan pesanku
Celaka, mataku makin rapat
Biarkan saja ponsel tergeletak di atas nakas
Pikirku sudah mulai tak pedulikan
Persetan! Terserah saja dengan balasan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.