[PUISI] Rumah Tanpa Masakan Ibu

Pagi hanya menyisakan sunyi di atas meja
Tanpa kepul nasi hangat atau denting spatula
Kompor membeku, kehilangan api yang hangat
Seperti rindu yang diam-diam mulai berkarat
Dapur kini hanya deretan lemari yang bisu
Menyimpan toples bumbu yang kehilangan rindu
Tak ada lagi wangi bawang yang menusuk syahdu
atau pertanyaan lembut, "Sudahkah kau makan, anakku?"
Dinding rumah mendadak terasa lebih dingin
Hanya ada sisa kenangan yang dibawa angin
Sebab rumah bukan sekadar atap yang megah
Tapi hangat masakanmu yang menghidupkan seluruh arah
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















