Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Merengkuh Pilu

ilustrasi memeluk diri sendiri (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Pada malam yang dingin dan terasa sunyi
Aku berbicara dengan sepi yang tak kunjung pergi menepi
Tentang luka lama yang kembali mengetuk pintu hati
Mengajak berbincang tanpa ada sedikit pun basa-basi

Kedatangannya terasa perlahan seperti bayangan
Namun, mengisi ruang kosong dengan rasa kehilangan
Tiada suara sebagai tanda, apalagi sebuah penerangan
Hanya berisi jejak rindu dan kepedihan yang menyedihkan

Aku berjalan menunduk lalu terdiam
Menyembunyikan perih yang tak mudah padam
Terlihat tenang, tapi di dalamnya begitu kelam
Tertawa di luar, tapi tak henti-hentinya terisak tangisan di dalam

Sudah biasa berpura-pura kuat
Karena lelah terasa jika terus terlihat penat
Tentang semua luka yang tak selalu bisa disembuhkan dengan obat
Beberapa di antaranya cukup disimpan rapat-rapat

Namun, bukankah itu cara manusia untuk bertahan?
Menghapus air mata dengan sedikit senyuman
Berlagak bahagia agar tak jadi beban
Meski jiwa sendiri perlahan hilang dari pandangan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us