[PUISI] Merengkuh Pilu

Pada malam yang dingin dan terasa sunyi
Aku berbicara dengan sepi yang tak kunjung pergi menepi
Tentang luka lama yang kembali mengetuk pintu hati
Mengajak berbincang tanpa ada sedikit pun basa-basi
Kedatangannya terasa perlahan seperti bayangan
Namun, mengisi ruang kosong dengan rasa kehilangan
Tiada suara sebagai tanda, apalagi sebuah penerangan
Hanya berisi jejak rindu dan kepedihan yang menyedihkan
Aku berjalan menunduk lalu terdiam
Menyembunyikan perih yang tak mudah padam
Terlihat tenang, tapi di dalamnya begitu kelam
Tertawa di luar, tapi tak henti-hentinya terisak tangisan di dalam
Sudah biasa berpura-pura kuat
Karena lelah terasa jika terus terlihat penat
Tentang semua luka yang tak selalu bisa disembuhkan dengan obat
Beberapa di antaranya cukup disimpan rapat-rapat
Namun, bukankah itu cara manusia untuk bertahan?
Menghapus air mata dengan sedikit senyuman
Berlagak bahagia agar tak jadi beban
Meski jiwa sendiri perlahan hilang dari pandangan