Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Musim Gugur Berlalu

unsplash.com/Jakob Owens
unsplash.com/Jakob Owens

Bukankah matahari sudah kembali menjadi raja?
Membakar kulit terang untuk sedikit kegelapan

Yang gugur akan segera bertumbuh
Kembali berfotosintesis mendekorasi alam

Musim gugur berlalu
Tapi, akankah kenangan juga pergi?
Bersama daun-daun yang telah meninggalkan rantingnya

Semudah itu kah?
Cinta bisa datang dan pergi
Seperti musim yang akan berlalu, kemudiak digantikan musim berikutnya
Mengapa semua tertuju padaku?

Jika mencintaimu salah, apa aku harus membencimu?
Jika merindukanmu salah, apa aku harus mencampakkanmu?
Bukankah tidak adil jika aku yang selalu tampak salah?

Kamu boleh mencintaiku, tapi aku tak bisa melakukanya dengan caraku
Kamu boleh merindukanku, tapi aku tak bisa merasakannya dengan caraku
Semua selalu terpesona dengan caramu

Jika mereka bilang cinta bebas, tentu itu bukan denganmu
Aku terkekang dengan cintamu

Jika mereka bilang cinta itu indah, maka itu bukan denganmu
Aku merasakan malam tak pernah beranjak untuk mengusir kegelapan

Aku kehilangan kebebasan
Aku hanya musim gugur untukmu
Melepaskan semua keburukan dari rantingmu
Kemudian membiarkan mentari bertanggung jawab untuk menumbuhkan

Musim gugur telah berlalu
Kamu akan menemukan teman musim panas yang baru
Aku akan tertinggal memunguti daun yang akan segera menjadi humus

Tapi jangan lupa, bukan cuma mentari yang kamu butuhkan
Jangan lupakan di mana akarmu berpijak

Jakarta, 24 Juni 2019
© chesamstory 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Sambuaga
EditorCaroline Sambuaga
Follow Us