Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Pangeran Tak Berkuda

pexels.com/R. Fera
Tanpa kuda dan tanpa pedang kau tetap terlihat gagah
Menjaga pandangan mata dengan tundukan ramah
Mengisi hari-hari dengan ratusan ibadah
Tanpa peduli kicauan penuh amarah
Parasmu memang tak rupawan
Namun terkenang walau tak dipandang
Senyummu laksana mentari pagi
Yang tiada lelah menyemangati hari
Melodi lantunan ayat suci s'lalu terdengar dari bibirmu
S'lalu kau rapal baik susah atau senang
Dirimu takkan bergeming meski air mata kerap tumpah
Mengucur deras tanpa tau arah
Pangeranku memang tak berkuda
Hanya insan biasa yang s'lalu bertakwa
Yang tak luput dari lumuran dosa-dosa
Yang mungkin tak pantas disebut sempurna
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorDinda Safitri
Follow Us