[PUISI] Pengemis Cinta

Rasa itu telah berbisik di sudut sunyi
Mendengar nada rindu yang terus menari
Dibalik gundah, terucap kalimat hati
Menjadi penawar rindu yang memar
Entah apakah kau dengar?
Sementara Sang Pemilik Cinta senantiasa memberi
Merasa kasihan atau senang dirayu
Aku tak berhak tahu
Di pintu-Nya,
Tak bosan aku mengetuk
Dengan lusuhnya rupaku
Mengemis atas nama 'cinta'
Dengan kebijaksanaan-Nya,
Berpaling menyuruhku,
Meninggalkan kepalsuan rasa
'Tuk menjemput hakikat cinta
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.