Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Penghujung Desember Kelabu

ilustrasi seorang perempuan memegang awan (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi seorang perempuan memegang awan (pexels.com/Ron Lach)

Sampailah kita di penghujung Desember
Derap harapan yang mulai mengering
Di atasnya sepucuk fana kelabu
Merebaknya pun dibatasi seruan rindu

Teralih sudah kaki yang ringankan jiwa
Membawa kepala seraya ditangkap badai
Sempitnya tak terasa diulur waktu
Tapi, maunya berjalan tanpa tertahan bahu

Akhir ilusi di ambang kepalsuan duniawi
Menari pun tak ayal berpeluh belati
Pembawa keputusan teralihkan gonggongan
Terlantun penyesalan yang dimakan zaman

Melayani luapan luka yang mulai menganga
Padahal Januari kiaskan senasib kembali
Ditunggu pasrah yang terkesudahan
Harap-harap cemas menunggu dibukanya lintasan 

Masihkah usia bermekaran sampai senja
Berkepala tiga pun tanduknya sudah melunta
Rajin menghitung setitik pengorbanan derita 
Di akhir musim berhasilkan ditumpuk bahagia?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us