Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Penoreh Luka

ilustrasi bunga (pexels.com/Pixabay)

Entah bagaimana seharusnya kisah ini akan berakhir

Nestapa dalam atma selalu saja datang untuk mampir

Dengan ribuan luka yang tak kunjung ternetralisir

Apakah semua ini harus terasa begitu getir?

Harusnya aku saja yang pergi secara melipir

 

Apa kabar kau sang penoreh luka?

Yang senantiasa hadir dalam jiwa

Untuk apa kau singgah jika hanya sementara?

 

Aku lelah dengan semua yang telah terjadi

Dengan segala masalah yang tak bisa diperbaiki

Inginku menyudahi semua ini

Sayangnya, begitu sulit karena hati telah tersakiti

Tinggalkan saja semua kisah yang hadir di sisi

Izinkan aku pergi untuk kesekian kali dan tak akan kembali

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Moch Abdul Aziz
EditorMoch Abdul Aziz
Follow Us