Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Perjamuan Makan Siang

Ilustrasi foto makanan (pexels.com/ekrulila)

Denting pertama riuh rendah
Setelah sekelompok babi menyalak dari balik istana
mengatakan bahwa pakan telah siap untuk ayam-ayam
Lalu di sebelahnya keledai mengikik
menertawakan burung hantu yang kehilangan tempat mengadu

Denting kedua kian menggema
Babi-babi berpesta,
Keledai tertawa sebab perutnya mengembung penuh suka cita
Lalu ayam dan burung hantu makin tersisih
Aduh, sudahi dulu teriakan di atas sana sebab ayam dan burung hantu akan terbang menerkam

Denting ketiga penuh amarah
Setelah tiada lagi suara ayam dan burung hantu terdengar
Mereka lantas menyalak, lebih keras dari babi dan keledai yang terkikik di balik kursi istana
Mulailah mereka bergerak memberontak

Pada denting terakhir berbunyi
Sekelompok ayam dan burung hantu terbang, berlari, dan menerkam
Mencabik babi dan keledai yang tak bisa kabur sebab ketamakan
Perlahan-lahan, dimulai dari kepala, turun ke bagian dada untuk mengambil hatinya, menyayat perut, setelah itu memotong kaki dan tangan.

Ayam dan burung hantu sedang berpesta
Di siang hari, di istana
Memakan perjamuan makan siang mereka yang paling kafah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ade Feri
EditorAde Feri
Follow Us