[PUISI] Pucuk Rokokmu Memerah

pucuk rokokmu memerah,
di sela kedua bibir itu
kau embuskan segenap resah; wangi tembakau
yang kau bagi kepada musim kemarau
pada sebuah gubuk di sisi ladang
bola matamu jauh memandang
hamparan ladang yang gersang,
batang-batang singkong itu layu,
hatimu pilu, namun kau tetap
percaya kalau
tak sejengkal pun Tuhan
beranjak dari hambanya
Lampung, 2020
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.