Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Pusaka dari Ibu

ilustrasi kain jarit (pixabay.com/Darkmoon_Art)

Melepas pergiku dengan tetesan air mata
Seakan aku tak akan kembali
Tapi tidaklah mungkin itu terjadi
Selama sukma masih menghuni raga, aku pasti kembali

Di tanah rantau aku berkelana menemukan rupiah
Bertemu keindahan-keindahan baru
Siang bekerja mengumpulkan pundi-pundi
Malam tidak jauh beda agar dompet tak terlalu tipis

Setiap malam bila rindu itu tiba
Kubuka sepotong kain dengan motif tradisional
Sebuah jarit dari ibu
Untuk mengurangi kerinduan yang mendalam

Kujaga erat bagai pusaka
Kuatnya melebihi mantra semesta
Cinta ibu selalu menaungiku
Rindu ibu juga rinduku, tak terasa air mata keluar begitu saja

Ibu,
Sujud sungkem hamba dari tanah rantau
Mohon doa untuk hamba yang sendirian di tanah orang
Agar lebaran bisa kembali pulang
Memeluk ibu dengan penuh kemesraan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riza AA
EditorRiza AA
Follow Us