[PUISI] Surat Ketidaktahuan

Aku tak tahu bagaimana cara menyampaikan ini kepadamu,
lewat sepucuk perasaan yang kadang samar dan mengabu
lalu kembali timbul menyeruak dalam kalbu
apakah sekadar singgah laksana perahu tertambat
di dermaga tanpa sadar kapan ia terlambat
tetap aku memilih menjadi seorang pengamat
yang selalu melaungkan amin disertai
nama yang paling aku sukai
dan menghadirkan rasa geli
lantaran muncul suara-suara senyap
surat ketidaktahuan yang kutulis bersama harap
semoga suatu saat berbalas dengan genap.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.