Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Ramadan Pamit Undur Diri

ilustrasi masjid (pexels.com/Aitizaz Ahsan)

Hari-hari berlalu

Ramadan ‘kan berpamitan

Menggoreskannya tinta yang camar

Menanam kisah rindu yang candu

 

Lantunan takbir hadir bertubi-tubi

Mengisi kesyahduan malam bahari

Dimainkannya petasan si anak kala itu

Meramaikan cakrawala yang menyala

 

Keramaian adalah tanda perpisahan

Perpisahan menyisakan kerinduan

Rindu akan segala hal yang terekam oleh diri

Dibalut dengan setiap langkah yang elok

 

Selamat tinggal Ramadan

Ramadan tinggal kenangan

Kenangan tinggal betah dalam jiwa

Jiwa yang selalu menunggu kehadiranmu lagi

 

Sampai jumpa tahun depan, semoga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Riyadi Nugraha
EditorMuhammad Riyadi Nugraha
Follow Us