[PUISI] Realita Hidup di Kota

Penuh luka
Terperih ringkih sendiri
Di kota yang kejam ini
Tiada seorang dapat dipinta
Terkadang di malam hari
Waktunya memejam mata
Pikiran masih saja berkelana
Bagaimana esok hari?
Sederhana saja
Suatu hari inginku
Tawaku saat menelepon ibu
Tidak lagi sebatas pura-pura
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.