[PUISI] Rindu yang Tak Terucap

Pada senja di ujung samudera
kita tersesat di jalan kenangan--tanpa arah,
kau hanya bayang-bayang yang mengintip,
di celah mimpi yang terbelah.
Aku titipkan rindu ini pada angin,
agar ia menyelusup di antara helai rambutmu,
namun sejuknya hanya kembali padaku,
mengingatkanku akan rindu yang tak bertuan.
Tak pernah terucap kata selamat tinggal,
tak pula ada janji yang kita ikat,
namun setiap detik, ada perih yang setia,
menggenggam sisa-sisa harapan di ujung senja.
Andai kita bukan sepasang rindu yang hampa,
mungkin akan kuselami matamu yang jauh,
membawa pulang setiap tatapan yang hilang,
menghangatkan sunyi yang menyesak di dada.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.