Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Rindu yang Tandus

ilustrasi rindu yang tandus (pexels.com/Lars Mai)
ilustrasi rindu yang tandus (pexels.com/Lars Mai)

Rinduku hanyut terhempas ombak
Desir bergetir bergeming riang
Hati menari menyambut gelimang
Air terjun yang membuyarkan angan-angan

Sucikan aku dari sunyi yang merayu
Sadarkan aku tiada makna dari memupuk
Kuntum-kuntum bunga yang telah layu
Meninggalkan tangkai berduri dan aroma yang busuk

Kuntum yang melambai pergi
Bersama deburan kata-kata manisnya
Yang membelai penuh rindu
Lalu pergi setelah berteduh

Tapi biarlah jemari ini mengais
Kelopak hati yang terkikis
Hari ini kutimang luka belati
Esok kutumbang hingga ujung nadi

Saat kau kembali mengucap rindu
Hanya tanah tandus berbuah bisu
Pahit dan sesal bertemu peluk
Yang kau kecup dengan syahdu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Chalimatus Sa'diyah
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Kisah Secangkir Cokelat Hangat

06 Nov 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi berkata tidak

[PUISI] Tanpa Permisi

06 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi langit (pexels.com/Francesco Ungaro)

[PUISI] Langit Tetap Biru

05 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi matahari terbit

[PUISI] Membaca Fotomu

04 Nov 2025, 20:46 WIBFiction
Ilustrasi perempuan di tengah malam

[PUISI] Abad Kegelapan

04 Nov 2025, 09:15 WIBFiction
ilustrasi gadis kecil

[PUISI] Parterre

03 Nov 2025, 20:26 WIBFiction