[PUISI] Perempuan Penunggu Kabar

Fajar menyingsing di ufuk timur
Tergopoh langkah mengikuti alur
Penglihatan mulai kabur
Seiring asa yang kembali kendur
Ragaku pun jatuh dan bersimpuh
Kala keras hatimu tak kunjung luluh
Mengadu pada Tuhan jadi cara terampuh
Satukan kami dalam penuh nan utuh
Kerinduanku tak lagi terbendung
Remuk redam aku meraung
Wahai kau pecinta ulung
Pada siapa aku harus bernaung?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.