Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Riuh Rendah Tawa di Telinga

Ilustrasi seseorang berjalan ditertawakan orang (pexels.com/@cottonbro)
Ilustrasi seseorang berjalan ditertawakan orang (pexels.com/@cottonbro)

Ia insan tak punya kuasa istimewa
Memiliki hati nurani seluas samudera
Belakang namanya tiada mendunia
Depan namanya tiba-tiba menggema
Itu semua berkat mulutnya diam saja
Di tengah riuh rendah tawa di telinga

Ia insan tak berdaya tapi jadi jaya
Enggan membalas hal yang serupa
Berjalan sopan menghargai sesama 
Meski mulutnya pintar tutupi dusta
Seisi semesta menyaksikan duka lara
Di balik bola mata yang berkaca-kaca

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Ulumiah
EditorSiti Ulumiah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Curahan Hati Elegan dalam Bait

31 Des 2025, 18:47 WIBFiction
ilustrasi wanita bahagia

[PUISI] Utuh Setelah Retak

31 Des 2025, 07:15 WIBFiction
ilustrasi memegang uang

[PUISI] Semburat Nafsu

31 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction