Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sebuah Keniscayaan

Pixabay/Samer Chidiac

Kau boleh berupaya dengan segala hinaan menghunus sanubari
Menyebutku halusinasi
Bahkan punya mimpi yang terlalu tinggi
Untuk apa dielakkan
Untuk apa menafikan
Salak anjing tak patut dipikirkan
Toh selama
Napas dan detak jantungku masih mampu untuk berjuang
Di sela-sela kehidupan
Masih ada larik-larik cahaya
Napas dan detak jantungku masih mampu untuk bersyukur
Di sela-sela kenestapaan
Masih ada gurat-gurat bahagia
Napas dan detak jantungku masih mampu untuk bersujud
Di sela-sela lelap dan gelapnya malam
Masih ada doa-doa yang melambung cakrawala
Selaksa mimpiku berkelindan menembus mega-mega
Mengucap salam pada bintang-gemintang
Meninggalkan kau yang lagi-lagi
Menyebutku halusinasi
Bahkan punya mimpi yang terlalu tinggi
Bahkan meski kau berupaya
Kehendak Tuhan penentu segala

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alanis Kavi
EditorAlanis Kavi
Follow Us