Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Selayaknya Manusia

ilustrasi stop bullying (Pexels/RODNAE Production)
ilustrasi stop bullying (Pexels/RODNAE Production)

Perihal manusia yang sukarela membuang makiannya padaku,
Hingga mengundang kontemplasi kronis berujung bengis
Ini salam kasihku untukmu

Pembelaan apa yang kurang dariku
Penjelasan apa yang tak mengena padamu
Warisan dosa apa yang kau temukan untukku

Kali pertama, kurenungi diri berbuah tangis
Kali kedua, kulerai lisanmu dengan tuli
Kali ketiga, kubantah dengkimu dengan bukti
Kali keempat dan keberapa kali tak sempat membuatmu mampat

Jika kamu manusia, mengapa selalu meneropongi?
Jika pun masih manusia, mengapa setia menggerogoti?
Selayaknya manusia, mengapa tak mengurus diri meski celah tak kalah adi?

Dengan ini kupinta berhenti mengusik meski pelik
Kumohon mencukupkan meski terasa enggan
Selayaknya manusia, ku berlutut untuk yang terakhir
Sebelum ku meminta pada Pemilik Takdir

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Maziyah Churil Ain
EditorAlfi Maziyah Churil Ain
Follow Us