Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Senyapku ialah Bersuara

ilustrasi perempuan (pexels.com/Jure Širić)
ilustrasi perempuan (pexels.com/Jure Širić)

Kau terus bertanya,
Kenapa kau selalu diam, Anakku?
Tidakkah kau ingin bersuara walau hanya sebentar?

Kau terus menerka,
Ah, mungkin ia terlalu lelah
Biasanya, ia juga banyak bicara

Tanpa benar-benar paham mengapa,
kau menghakimi dengan suara
Tanpa benar-benar acuh untuk sekadar tanya,
Apa yang membuatmu diam, Anakku?

Hari-hari kulantunkan dengan senyap,
melihat tanpa batas,
mengamat-amati ditemani sepi tak berujung.
Meski aku tahu di sana, jauh di dalam sana,
dalam kepalaku timbul berbagai macam suara,
yang nahasnya,
selalu kulontarkan dalam diam

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Kita yang Dulu Pernah

17 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi perempuan

[PUISI] Remedial Bicara

16 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi putus

[PUISI] Putaran Rasa

15 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi berdoa

[PUISI] Patuh Pada Senyap

14 Nov 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi rindu

[PUISI] Sirkulasi Rindu

14 Nov 2025, 17:00 WIBFiction
Foto jendelan terkena tetesan hujan

[PUISI] Tutur Sore

14 Nov 2025, 08:10 WIBFiction
ilustrasi siluet pasangan kekasih

[PUISI] Datang dan Pergi

13 Nov 2025, 21:48 WIBFiction
ilustrasi jalanan kota (pexels.com/Chi Hou Ong)

[PUISI] Bising Metropolis

13 Nov 2025, 21:07 WIBFiction