Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Senyapku ialah Bersuara

ilustrasi perempuan (pexels.com/Jure Širić)

Kau terus bertanya,
Kenapa kau selalu diam, Anakku?
Tidakkah kau ingin bersuara walau hanya sebentar?

Kau terus menerka,
Ah, mungkin ia terlalu lelah
Biasanya, ia juga banyak bicara

Tanpa benar-benar paham mengapa,
kau menghakimi dengan suara
Tanpa benar-benar acuh untuk sekadar tanya,
Apa yang membuatmu diam, Anakku?

Hari-hari kulantunkan dengan senyap,
melihat tanpa batas,
mengamat-amati ditemani sepi tak berujung.
Meski aku tahu di sana, jauh di dalam sana,
dalam kepalaku timbul berbagai macam suara,
yang nahasnya,
selalu kulontarkan dalam diam

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us