[PUISI] Sepotong Resah Ditambah Talu

Pada secangkir kopi yang mengepul, hela napasku menggauli asapnya
Pada barisan burung yang bermutasi, kuharap cemas ini terbang membuntuti
Pada ramai jalanan yang tak pernah mati, kuharap resah ini menyerah dan tak kembali
Sejak sore terus begini
Mata meremang, pikiran melayang
Jiwa ini sedang mengkhianati
Seolah ia sengaja menyewa mesin waktu
Menapak tilas rentetan masa lalu
Meminjam melodi penuh rindu
Membawa pulang perasaan ragu
Jadilah aku begini
Membayang momen kala itu
Menggerayangi bayangnya dengan talu
Menguasai raga untuk merindu
Jika sudah begini, semakin sulit rasanya
Kembali mengingat seseorang itu,
Yang memilih tak berkabar denganku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.